Zebra Cross Surabaya
Surabaya- Zebra Cross bahasa asing namun sudah tidak asing didengar ditelinga oleh orang-orang Indonesia, karena keberadaannya di jalan raya. Surabaya sebagai kota Metropolitan juga menjadi kota yang bersahabat dengan memperhatikan kebutuhan kaum difabel, hal tersebut dibuktikan dengan pembangunan pedestrian yang "mumpuni" dan terdapatnya Blind Path pada pedstrian. Namun agaknya semangat "bersahabat" tersebut masih dilakukan dengan setengah hati, terlihat beberapa kekurangan dalam mengoptimalkan kebutuhan kaum difabel, terutama pada Zebra Cross di jalan-jalan Surabaya. Beberapa Zebra Cross di jalan di Surabaya cukup bersahabat dengan kaum difabel, hal tersebut dapat terlihat pada Zebra Cross di salah satu jalan Surabaya
Namun jika diperhatikan lebih seksama, ternyata keberadaan Zebra Cross di Surabaya masih belum benar-benar bersahabat bagi kaum difabel, seperti yang terdapat di beberapa jalan di Surabaya yang ditampilkan pada gambar sebagai berikut
Pada gambar diatas terdapat lingkaran merah, "Pedestrian Border" tersebut adalah salah satu contoh yang menjadi ketidak optimalan dalam penggunaan Zebra Cross sepenuhnya di Surabaya, selain tidak nyaman juga kurang bersahabat bagi kaum difabel. Zebra Cross bukan hanya sekedar sarana penyeberangan yang dihiasi dengan perpaduan warna (putih-hitam) saja, namun harus memenuhi kaidah-kaidah atau formulasi mengenai Zebra Cross itu sendiri. Zebra Cross, setidaknya harus mempunyai 1) Papan pengumuman dan petunjuk, baik untuk peringatan maupun petunjuk penyeberangan, dengan font dengan warna terang maupun dengan braille. 2) Suara peringatan, suara sebagai peringatan bagi pengendara saat pejalan kaki hendak menyebrang. 3) Blind Path Zebra Cross. 4) Zebra Cross harus free Border, baik pada pedestrian, maupun border lajur jalan raya. 5) Traffic Light untuk penyeberang jalan dan berhenti. 6) Lampu Penerangan untuk pejalan kaki. Gambar berikut adalah contoh Zebra Cross yang ada di beberapa Kota di Dunia
0 komentar:
Posting Komentar