Surabaya- Permasalahan trotoar begitu komleks, pada trotoar yang bersih, lebar dan baik sekalipun belum menjadi solusi dalam memecahkan masalah trotoar. Trotoar yang seharusnya untuk pejalan kaki malah sepi dari pejalan kaki, bahkan beralih fungsi menjadi tempat parkir kendaraan, baik yang terorganisir maupun yang individu.

Beberapa kejadian yang miris dengan trotoar kerap terjadi di beberapa kota di Indonesia, penggalian kabel dan tidak adanya standarisasi pembangunan trotoar menjadi kendala tersendiri, hal tersebut mengancam keamanan pejalan kaki namun hal tersebut kerab dilalaikan oleh Pemkot

Menurut observasi penulis setidaknya permasalahan trotoar di Indonesia terdapat 2 aspek, aspek yang pertama ialah teknis dan yang kedua nonteknis. Pertama penulis akan mengulas permasalahan trotoar dari segi teknis, adapun lingkup yang dibahas antara lain sebagai berikut:


  1. Fisik, secara fisik terkadang trotoar kurang memenuhi syarat atau kaidah standarisasi untuk pejalan kaki. Tidak adanya standar dalam proyek pengerjaan trotoar menjadikan fisik trotoar tidak sempurna dan kurang berfungsi sebagaimana mestinya. Ditambah lagi dengan adanya proyek fisik lainnya yang berhubungan dengan transportasi, seperti halte. Alih-alih untuk pejalan kaki, namun justru menyulitkan pejalan kaki itu sendiri, dan pejalan kaki jauh dari aman  sama sekali. Jika ditinjau dari segi hukum, hak pejalan kaki diberikan perlindungan dan prioritas, antara lain sebagai berikut, terdapat di UU no.22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, di pasal 13: 1) Pejalan Kaki berhak atas ketersediaan fasilitas pendukung yang berupa trotoar, tempat penyeberangan, dan fasilitas lain. 2) Pejalan Kaki berhak mendapatkan prioritas pada saat menyeberang Jalan di tempat penyeberangan. Jadi jelas, pembangunan fisik trotoar kerap tidak diperhatikan ataupun dilanggar oleh Pemkot dan Pemda setempat, adapun contoh gambar adalah sebagai berikut

           


Surabaya- Sebagai kota yang berkembang pesat baik dari segi ekonomi maupun infrastruktur, tidak lengkap rasanya apabila Surabaya tidak menjadi tujuan wisata. Surabaya selain dikenal sebagai kota Pahlawan, kota yang memiliki luas wilayah 374,8 km² ini juga dikenal sebagai Kota Taman. Mengusung semangat Kota Taman, maka Surabaya lebih lengkap rasanya apabila terdapat tema taman, salah satunya seperti Fantasy Theme Park. Taman bertema Fantasy selain sebagai wisata keluarga juga bermanfaat menstimulasi dan mengembangkan kreatifitas pengunjung khususnya anak-anak melalui nyatanya dunia hayalan. Salah satu theme park diluar negeri yaitu  di London Inggris yang mengusung konsep Film Harry Potter, dimana imajinasi sebuah dunia sihir benar-benar dihadirkan di dunia nyata. Dengan perpaduan konsep outdoor  dan indoor yang baik, maka tidak mustahil theme park dapat menjadi destinasi wisata yang unik serta wajib dikunjungi oleh wisatawan.

Menurut penulis, Pemkot harus proaktif dalam mengembangkan wilayah surabaya melalui potensi wisata dan menawarkan kebijakkan yang menarik bagi investor untuk membuat Fantasy Theme Park di Surabaya. Meski di Surabaya terdapat Kenjeran Park (Kenpark) yang mengadopsi theme park Universal Studio Singapura (USS), bukan suratu halangan untuk Pemkot Surabaya terus menggalakkan tiap-tiap wilayahnya sebagai destinasi wisata. Berikut adalah beberapa view dari theme park yang bertema fantasy yang diusung dari Film Harry Potter







Jomblo Pengalaman Hidup: seorang yang tidak tidak punya kekasih yang disebabkan oleh pengalaman hidup yang kurang menyenangkan, baik pengalaman pribadinya maupun pengalaman terhadap orang lain. Penjelasan lanjut dari jomblo pengalaman hidup ialah seorang yang pernah menjalin hubungan kasih dengan seseorang, namun menuai kegagalan, entah itu mempunyai kegagalan sekali maupun berkali-kali, oleh karena gagalnya pengalaman hidup memadu kasih terhadap orang lain itulah yang menjadi pokok pembahasan ini. Pengertian pengalaman sendiri adalah yang pernah dialami (dijalani, dirasai, ditanggung, dan sebagainya).[1] Traumatis yang sangat berat gagalnya menjalin hubungan asmara dengan orang lain dapat menimbulkan gangguan kejiwaan yang berat pula, yang pada akhirnya menyangkut masalah psikis, jomblo pengalaman hidup (level berat) sesungguhnya saling berkaitan erat dengan kategori jomblo prinsip, jomblo psikis dan jomblo fisik. Berikut adalah penjelasan dari psikoterapis.com  pada kategori pengalaman hidup (level berat) pada kasus masa dewasa muda.

Masa dewasa muda, seorang yang melalui masa-masa sebelumnya dengan aman dan bahagia akan cukup memiliki kesanggupan dan kepercayaan diri dan umumnya ia akan berhasil mengatasi kesulitan-kesulitan pada masa ini. Sebaliknya yang mengalami banyak gangguan pada masa sebelumnya, bila mengalami masalah pada masa ini mungkin akan mengalami gangguan-gangguan jiwa. Masalahmasalah yang penting pada masa ini adalah :
  • Hubungan dengan lawan jenis. Masa ini dimulai dari masa pacaran, menikah dan menjadi orang tua beberapa faktor yang mungkin menyulitkan suatu perkawinan
  • Perasaan takut dan bersalah mengenai perkawinan dan kehamilan
  • Perasaan takut untuk berperan sebagai orang tua ketidak sanggupan mempunyaai anak
  • Perbedaan harapan akan berperan masing-masing (tak ada penyesuaian baru dalam tingkah laku atau berpikir)
  • Masalah-masalah keuangan
  • Gangguan-gangguan dari keluarga
  • Pemilihan dan penyesuaian pekerjaan
  • Pekerjaan sebaiknya dipilih berdasar bakat dan minat sendiri pemilihan yang semata-mata dipaksa atau disuruh atau kompensasi atau karena “kesempatan dan kemudahan” sering mempermudah gangguan penyesuaian dalam pekerjaan. Gangguan berupa rasa malas, sering bolos, timbul bermacam keluhan jasmani (sering sakit) sering mengalami kecelakaan dalam pekerjaan dan terlihat ketegangan-ketegangan dalam keluarga karena jadi pemarah dan mudah tersinggung. [2]
Seorang Jomblo karena pengalaman hidup, ia semakin berhati-hati dalam menaruh hati sekaligus ia sangat berhati-hati dalam menjalin kasih sekalipun ia adalah seorang yang supel. Kriterianya cukup banyak, namun semuanya dilakukan bukan berdasarkan keegoisannya, namun karena ia tidak ingin menyakiti diri sendiri dan mengulangi kegagalan yang sama. Kecenderungan sikap seperti ini juga diikuti dengan perasaan yang kuat dengan goal terakhir dalam hidupnya, yaitu pernikahan, oleh karena itu jomblo pengalaman hidup senantiasa berpikir berulangkali dalam memutuskan hal yang terpenting dalam hidup mereka, yaitu pernikahan.




Surabaya- Apa yang Surabaya punya? potensi apa yang bisa menarik wisatawan manca negara untuk berkunjung ke Surabaya? Salah satu solusi adalah mewujudkan tema "Menghadirkan Keindahan Dunia Di Surabaya", yaitu dengan optimalisasi taman. Surabaya sebagai kota pelopor menggalakkan taman kota, maka semangat itu harus terus dikobarkan, sehingga tidak ada lahan atau ruang terbengkalai di Surabaya yang tidak dihiasi dengan keindahan taman.

Penulis mengaharapkan agar Pemkot dan Dinas Kebersihan dan Pertamanan Surabaya membuat konsep dan blueprint taman yang benar-benar baik, sehingga motto Menghadirkan Keindahan Dunia Di Surabaya melalui taman dapat benar-benar terwujud. Taman bertema, itulah yang terdapat dalam benak penulis, meski berada di Surabaya, namun atmosfir negara-negara di belahan dunia yang lain dapat dirasakan oleh warga Surabaya khususnya dan Jawa Timur pada umumnya. Tidak hanya sebagai pusat Pemerintahan Jawa Timur serta pusat ekonomi, sejalan dengan Visi Walikota Tri Risma Surabaya juga dapat menjadi Kota Wisata. Tema-tema taman diadopsi dari landscape taman di pelbagai penjuru dunia, bahkan termasuk tema landscape lokal sendiri, dengan demikian taman tidak hanya menjadi tempat refreshing saja namun juga dapat menambah wawasan masyarakat mengenai landscape dunia tanpa harus beranjak ke luar negeri.




Surabaya- Sejarah London Underground dimulai pada abad ke-19 dengan pembangunan Metropolitan Railway, kereta api bawah tanah pertama di dunia (selain New York Cobble Hill Tunnel), yang dibuka pada tahun 1863 menggunakan gerbong kayu dinyalakan dengan gas  ditarik oleh lokomotif uap.  Pada paruh pertama abad ke-19, London telah bertumbuh pesat  dengan perkembangan populasi komuter lalu tiba dengan kereta api  menyebabkan kemacetan setiap hari pada lalu lintas kereta, taksi dan omnibus yang mengisi jalan-jalan. Pada 1850 ada tujuh kereta api terletak di sekitar pusat kota London dan konsep kereta api bawah tanah yang menghubungkan Kota London dengan stasiun pertama kali diusulkan pada tahun 1830-an. Charles Pearson, Pengacara ke Kota London, adalah seorang promotor terkemuka beberapa bidang, dan pada tahun 1852 ia membantu mendirikan Perusahaan Terminus untuk membangun kereta api tersebut dari Farringdon ke King Cross.


Terowongan yang juga tidak kalah populer untuk kendaraan adalah Lincoln Tunnel. Lincoln Tunnel mempunyai panjang  sekitar 1,5 mil (2,4 km) tiga  set  terowongan bawah Sungai Hudson, yang menghubungkan Weehawken, New Jersey dan Midtown Manhattan, New York City, di Amerika Serikat. Sebuah saluran terpisahkan Metropolitan Area New York,  dirancang oleh seorang kelahiran Norwegia insinyur sipil Ole Singstad dan dinamai Presiden AS Abraham Lincoln. Ini adalah salah satu dari dua terowongan mobil dibangun di bawah sungai, yang lainnya adalah Holland Tunnel. Lincoln Tunnel membawa rata-rata sekitar 108.000 kendaraan bermotor perhari. Terowongan utama dibuka pada tahun 1937 dengan panjang 8216 kaki (2.504 meter), diikuti oleh terowongan utara pada tahun 1945 dengan panjang 7.482 kaki (2.281 meter). terowongan selatan adalah yang terakhir dibuka pada tahun 1957 dengan panjang 8006 kaki (2.440 meter).


Menarik kesejarahan Tunnel London  dan Lincon dimana pentingnya terowongan bawah tanah bagi kota besar sebagai pembelajaran penting, yaitu untuk mengurai kemacetan dengan menyediakan infrastruktur memadai. Memang Surabaya "sepertinya tidak memerlukan" adanya terowongan bawah tanah, namun sebagai kota besar cepat atau lambat di tahun-tahun mendatang, Surabaya membutuhkan terowongan bawah tanah. Cara ini terbukti efektif dengan dibangunnya banyak terowongan -terowongan besar di kota-kota besar di pelbagai penjuru belahan dunia, hal ini juga menjadi solusi jitu bagi kota besar di negara-negara maju dalam menyediakan infrastruktur. Kebutuhan terowongan bawah tanah harus dikaji dimulai dari sekarang sebelum terlambat, dimana kebutuhan akan infrastruktur Surabaya tiap tahunnya semakin meningkat. Lahan yang mahal dan terbatas menjadi kendala besar sebuah kota dalam menyediakan bagi masyarakat infrastruktur yang memadai, oleh karena itu Surabaya harus merencanakan terowongan bawah tanah dimulai dari sekarang.




Surabaya-Belajar dari permasalahan Ibu Kota Jakarta yang komplek, Jumlah penduduk di Jakarta hingga tahun dari tahun 2010-2014 menyentuh angka Sepuluh Ribu orang, data tersebut diambil dari BAPPEDA Provinsi DKI Jakarta, dimana tiap tahunnya khususnya pasca lebaran, banyak pendatang baru orang-orang yang tinggal didaerah  memilih untuk mengadu nasib  di Jakarta. Migrasi penduduk ditambah dengan pertumbuhan penduduk membuat Ibukota semakin padat dan meluasnya pemukiman. Semakin pesat laju pertumbuhan penduduk maka akan berdampak  pada pengikisan lahan-lahan kosong atau RTH (Ruang Terbuka Hijau) dan lahan kosong  untuk beralih fungsi menjadi Pemukiman penduduk baik secara permanen maupun semi permanen, sehingga kurangnya lahan tersebut memicu dampak banjir karena sedikitnya wilayah untuk resapan air.

Pertumbuhan serta migrasi penduduk yang pesat dengan tidak diimbangi dengan infrastruktur yang memadai dapat menimbulkan kemacetan, oleh karena bertambahnya penduduk diiringi juga dengan bertambahnya volume kendaraan pribadi maka dampak kemacetan tak lagi dapat terhidarkan. Kemiripan peristiwa tersebut hampir sama dialami oleh kota-kota besar, tidak terkecuali Surabaya sebagai kota terbesar kedua di Indonesia. Penulis berharap, agar Pemkot Surabaya mewaspadai serta mengendalikan laju migrasi penduduk dan mengatur strategi permasalahan yang kerap terjadi satu tahun sekali ini.









Jomblo Keadaan Fisik: Seorang yang tidak tidak punya kekasih (belum mempunyai pengalaman asmara dengan orang lain sama sekali) disebabkan oleh faktor fisik. Pribadi yang termasuk kategori jomblo keadaan fisik ialah karena faktor sakit, kondisi tubuh lemah dan seterusnya. Jomblo keadaan fisik disebabkan adanya faktor kondisi fisik yang membuat seseorang memutuskan untuk menjomblo. Namun jomblo keadaan fisik kerap terpuruk dalam keadaannya dan tidak mau merubah diri dari pola kehidupannya, kondisi fisik dipengaruhi oleh aktivitas fisik seseorang, sebab kondisi fisik seseorang bergantung bagaimana pola hidup atau aktivitas fisik seseorang. Antara kondisi fisik dan mental atau kejiwaan dapat saling mempengaruhi. Kesehatan fisik yang buruk dapat menyebabkan peningkatan risiko perkembangan masalah kesehatan mental. Demikian pula, kesehatan mental yang buruk negatif dapat berdampak pada kesehatan fisik, yang menyebabkan peningkatan risiko beberapa kondisi. Depresi[1] telah dikaitkan dengan:
  • 67% peningkatan risiko kematian akibat penyakit jantung
  • 50% peningkatan risiko kematian akibat kanker.
Sementara skizofrenia[2] dikaitkan dengan:
  • dua kali lipat risiko kematian akibat penyakit jantung
  • tiga kali risiko kematian akibat penyakit pernapasan.
Aktivitas fisik dalam bentuk apapun adalah cara yang bagus untuk membuat tubuh sehat secara fisik serta meningkatkan kesejahteraan mental. Penelitian menunjukkan bahwa melakukan latihan mempengaruhi pelepasan dan penyerapan bahan kimia merasa-baik yang disebut endorfin[3] di otak.

Jomblo keadaan fisik juga menyinggung penampilan fisiknya yang merasa diri "kurang" dari orang lain, merasa diri kurang baik atau percaya diri  karena standar fisik yang ada dalam benaknya. Faktor fisik dan psikis saling berkaitan satu dengan yang lain, untuk tipe jomblo seperti ini biasa mereka lakukan adalah berusaha memperbaiki tampilan fisik mereka untuk memulihkan kepercayaan diri mereka. Beberapa dari jomblo keadaan fisik sangat sensitif dengan topik pembicaraan fisik, namun hal tersebut dapat mengakibatkan dua kecenderungan dominan yang menunjukkan hidup kurang efektif, yaitu ia akan semakin berusaha memperbaiki tampilan fisiknya atau kemungkinan yang kedua adalah ia akan membenci dan menjauhi kumpulan orang yang membicarakan topik "sensitif" tersebut. Bagaimanapun jomblo fisik juga memerlukan orang lain untuk meningkatkan kepercayaan dirinya, tidak cukup hanya sekedar memperbaiki secara fisik dirinya sendiri, jomblo secara fisik secara mental mereka tidak menerima fisik mereka apa adanya, oleh karena itu dukungan orang-orang di sekelilingnya sangat ia butuhkan agar ia dapat menerima dirinya apa adanya tanpa menerapkan standar tinggi yang ia atau orang lain harapkan. Menerima keadaan fisik apa adanya jauh lebih membangun ketimbang berfokus hanya kepada "membenahi" tampilan fisik semata, lebih banyak kisah-kisah yang luarbiasa menginspirasi yang lahir dari "kekurangan atau keterbatasan" fisik seseorang dari pada kisah hidup yang dimiliki oleh seseorang yang mempunyai fisik sempurna. Beberapa diantaranya adalah Pencipta lagu yang buta Fanny Jane Crosby, Pianis Berjari Empat, Lee Hee-Ah, motivator Lizzie dan Nick Vujicic dan masih banyak lagi, kehidupan mereka tidak hanya menginspirasi banyak orang, namun juga menginspirasi dunia.


"Impian saya adalah membantu orang lain. Saya ingin membuat sebuah yayasan anti bullying (kekerasan dalam bentuk hinaan, fisik atau kekerasan). Agar anak-anak, orang dewasa dan remaja (yang menjadi korban bullying) bisa berjuang. Sejauh ini, mimpi saya telah menjadi kenyataan," 
 Lizzie.





[1]  Depresi adalah gangguan mental umum yang ditandai dengan kesedihan, kehilangan minat atau kesenangan, perasaan bersalah, kesulitan berkonsentrasi, tidur terganggu, nafsu makan berubah dan energi rendah. Masalah ini dapat menjadi kronis atau berulang dan menyebabkan gangguan besar dalam kemampuan seseorang untuk menjalankan tanggung jawab sehari-hari. Pada kasus yang parah, depresi dapat menyebabkan bunuh diri. http://kamuskesehatan.com/arti/depresi/
[2]  Skizofrenia merupakan suatu gangguan kejiwaan kompleks di mana seseorang mengalami kesulitan dalam proses berpikir sehingga menimbulkan halusinasi, delusi, gangguan berpikir dan bicara atau perilaku yang tidak biasa (dikenal sebagai gejala psikotik). Karena gejala ini, orang dengan skizofrenia dapat mengalami kesulitan untuk berinteraksi dengan orang lain dan mungkin menarik diri dari aktivitas sehari-hari dan dunia luar. Skizofrenia secara harfiah bukan berarti ‘jiwa yang terpisah’ (schizein = terpisah; phrenia = jiwa), tetapi orang dengan skizofrenia dapat melihat dunia dengan cara yang berbeda dari orang di sekitar mereka. Mereka bisa mendengar/melihat/menghidu (mencium bau)/merasakan hal yang tidak dialami oleh orang lain (halusinasi), misalnya mendengar suara (yang cenderung menjadi halusinasi yang paling umum). Mereka mungkin memiliki keyakinan yang tak tergoyahkan dalam hal yang tidak benar (delusi), misalnya bahwa orang membaca pikiran mereka, mengendalikan pikiran mereka atau berencana menyakiti mereka. Ketika dunia mereka kadang-kadang tampak menyimpang akibat halusinasi dan delusi, orang dengan skizofrenia dapat merasa takut, cemas dan bingung. Mereka bisa menjadi begitu kacau sehingga mereka dapat merasa takut sendiri dan juga dapat membuat orang di sekitar mereka takut. http://www.peduliskizofrenia.org/sumber-daya/tentang-skizofrenia
[3] Endorfin adalah zat biokimia yang dibuat oleh tubuh yang dapat membantu mengurangi tingkat rasa sakit. http://kamuskesehatan.com/arti/endorfin/

Surabaya- Tumbuhnya properti yang pesat menjadikan space kota Surabaya semakin padat, beberapa wilayah di pinggiran Surabayapun tidak lepas dari perhatian Pengembang Properti yang telah memanfaatkan lahan menjadi kawasan elite dengan pembangunan yang masif. Konsep ala Singapore yang diterapkan Pengembang Properti di Surabaya Barat mengubah wajah kota Surabaya, tidak hanya itu, rival Pengembang Properti lainpun juga berlomba-lomba dalam membuat konsep yang modern, dimana tawaran konsep One Stop Living menjadi trend yang diunggul-unggulkan meniru  negara-negara maju, salah satunya seperti Amerika. One Stop Living pada dasarnya sama dengan konsep kota mandiri. Namun, pengembang yang menawarkan konsep one stop living lebih menekankan ke fasilitas perumahan yang berhubungan dengan gaya hidup atau life style. Fasilitas seperti gym, shopping mall dan hang out place adalah beberapa fasilitas yang berhubungan dengan gaya hidup.

Trend tersebut juga diterapkan Pengembang Properti di Surabaya, beberapa diantaranya yaitu kawasan Superblock Pakuwon Indah seluas 30 hektar dan masih banyak lagi. Dengan pesatnya pembangunan tersebut di kawasan Surabaya menimbulkan kekawatiran penulis,  Surabaya akan kehilangan cirinya sebagai kota yang asri dan hijau, Hal ini perlu diperhatikan oleh Pemkot Surabaya terlebih  Dinas Kebersihan dan Pertamanan. Pemkot Surabaya perlu memberikan peraturan yang jelas mengenai pembangunan CBD oleh Pengembang perihal penghijauan, dan sekaligus wilayah hijau (seperti taman atau hutan kota). Surabaya punya ciri bukan asal copy dari kota negara lain, apa yang baik dapat dicontoh dan diterapkan di Surabaya namun Pemkot juga harus mempunyai regulasi yang jelas dan turut andil dalam Pembangunan, bahkan lebih dari itu, inisiatif untuk menggalakkan Ruang Terbuka Hijau harus terus dilakukan sehingga Surabaya menjadi kota yang dikenal hijau, sehat dan nyaman bagi warganya.

Pertumbuhan properti yang menggeliat dari sisi ekonomi memang baik, namun apabila pertumbuhan properti tidak terkendali mengakibatkan dampak yang buruk, Surabaya kehilangan ciri hijaunya yang kemudian digantikan dengan hutan beton, dengan demikian Surabaya menjadi kota yang tidak nyaman untuk ditinggali karena suhu udara semakin panas oleh polusi dan minimnya pohon. Oleh karena itu Pemkot tidak hanya memberi regulasi bagi pengembang perihal RTH (Ruang Terbuka Hijau) namun juga pro aktif menciptakan RTH  dan Hutan Kota sebagai ciri khas kota Surabaya yang hijau.




Banyak faktor yang mendukung timbulnya gangguan jiwa yang merupakan perpaduan dari beberapa aspek yang saling mendukung yang meliputi Biologis, psikologis, sosial, lingkungan (environmental). Tidak seperti pada penyakit jasmaniah, sebab-sebab gangguan jiwa adalah kompleks. Pada seseorang dapat terjadi penyebab satu atau beberapa faktor dan biasanya jarang berdiri sendiri. Mengetahui sebab-sebab gangguan jiwa penting untuk mencegah dan mengobatinya. Umumnya sebab-sebab gangguan jiwa dibedakan atas :
a. Sebab-sebab jasmaniah atau biologik
b. Sebab-sebab kejiwaan atau psikologik
c. Sebab-sebab yang berdasarkan kebudayaan.
Untuk mengetahui mana penyebab yang asli dan mana yang bukan perlu diketahui dua istilah, yaitu : sebab yang memberikan predisposisi adalah faktor yang menyebabkan seseorang menjadi rentan atau peka terhadap suatu gangguan jiwa (genetik, fisik atau latar belakang keluarga atau sosial). Sebab yang menimbulkan atau pencetus langsung adalah faktor traumatis langsung menyebabkan gangguan jiwa (kehilangan harta pekerjaan atau kematian, cendera berat, perceraian dan lain-lain. Masa remaja dikenal sebagai masa gawat dalam perkembangan kepribadian, sebagai masa “badai dan stres”. Dalam masa ini individu dihadapi dengan pertumbuhan yang cepat, perubahan-perubahan badaniah dan pematangan sexual. Pada waktu yang sama status sosialnya juga mengalami perubahan, bila dahulu ia sangat tergantung kepada orangtuanya atau orang lain, sekarang ia harus belajar berdiri sendiri dan bertanggung jawab yang membawa dengan sendirinya masalah pernikahan, pekerjaan dan status sosial umum. Kebebasan yang lebih besar membawa tanggung jawab yang lebih besar pula. Perubahan-perubahan ini mengakibatkan bawha ia harus mengubah konsep tentang diri sendiri. Tidak jarang terjadi “krisis identitas” (Erikson, 1950). Ia harus memantapkan dirinya sebagai seorang individu yang berkepribadian lepas dari keluarganya, ia harus menyelesaikan masalah pendidikan, pernikahan dan kehidupan dalam masyarakat. Bila ia tidak dibekali dengan pegangan hidup yang kuat, maka ia akan mengalami “difusi identitas”, yaitu ia bingung tentang “apakah sebenarnya ia ini” dan “untuk apakah hidup ini”. Sindroma ini disebut juga “anomi”, remaja itu merasa terombang ambing, terapung-apung dalam hidup  tanpa tujuan tertentu. Banyak remaja sebenarnya tidak membernontak, akan tetapi hanya sekedar sedang mencari arti dirinya sendiri serta pegangan hidup yang berarti bagi mereka. Hal “badai dan stres” bagi kaum remaja ini sebagian besar berakar pada struktur sosial suatu masyarakat. Ada masyarakat yang membantu para remaja ini dengan adat-istiadatnya sehingga masa remaja dilalui tanpa gangguan emosional yang berarti. Kebanyakan kebutuhan kita hanya dapat diperoleh melalui hubungan dengan orang-orang lain. Jadi cara kita berhubungan dengan orang lain sangat mempengaruhi kepuasan hidup kita. Kegagalan untuk mengadakan hubungan antar manusia yang baik mungkin berasal dari dan mengakibatkan juga kekurang partisipasi dalam kelompok dan kekurangan identifikasi dengan kelompok dan konformitas (persesuaian) yang berlebihan dengan norma-norma kelompok (seperti dalam “gang” atau perkumpulan-perkumpulan rahasia para remaja). Secara garis besar dapat dikatakan bahwa kemampuan utama dalam hidup dan dalam menyesuaikan diri memerlukan “penerapan” tentang beberapa masalah utama dalam hidup, seperti pernikahan, ke-orangtua-an, pekerjaan dan hari tua. Di samping kemampuan umum ini dalam bidang badaniah, emosional, sosial dan intelektual, kita memerlukan persiapan bagi masalah[1]

Menurut American Psychiatric Association (1994), gangguan mental adalah gejala atau pola dari tingkah laku psikologi yang tampak secara klinis yang terjadi pada seseorang dari berhubungan dengan keadaan distress (gejala yang menyakitkan) atau ketidakmampuan (gangguan pada satu area atau lebih dari fungsi-fungsi penting) yang meningkatkan risiko terhadap kematian, nyeri, ketidakmampuan atau kehilangan kebebasan yang penting dan tidak jarang respon tersebut dapat diterima pada kondisi tertentu. Penyebab gangguan jiwa itu bermacam-macam ada yang bersumber dari berhubungan dengan orang lain yang tidak memuaskan seperti diperlakukan tidak adil, diperlakukan semena-mena, cinta tidak terbatas, kehilangan seseorang yang dicintai, kehilangan pekerjaan, dan lain-lain. Selain itu ada juga gangguan jiwa yang disebabkan faktor organik, kelainan saraf dan gangguan pada otak (Djamaludin, 2001). Para ahli psikologi berbeda pendapat tentang sebab-sebab terjadinya gangguan jiwa. Menurut pendapat Sigmund Freud dalam Maslim (2002), gangguan jiwa terjadi karena tidak dapat dimainkan tuntutan id (dorongan instinctive yang sifatnya seksual) dengan tuntutan super ego (tuntutan normal social). Orang ingin berbuat sesuatu yang dapat memberikan kepuasan diri, tetapi perbuatan tersebut akan mendapat celaan masyarakat. Konflik yang tidak terselesaikan antara keinginan diri dan tuntutan masyarakat ini akhirnya akan mengantarkan orang pada gangguan jiwa. Terjadinya gangguan jiwa dikarenakan orang tidak memuaskan macam-macam kebutuhan jiwa mereka. Beberapa contoh dari kebutuhan tersebut diantaranya adalah pertama kebutuhan untuk afiliasi, yaitu kebutuhan akan kasih sayang dan diterima oleh orang lain dalam kelompok. Kedua, kebutuhan untuk otonomi, yaitu ingin bebas dari pengaruh orang lain. Ketiga, kebutuhan untuk berprestasi, yang muncul dalam keinginan untuk sukses mengerjakan sesuatu dan lain-lain. Ada lagi pendapat Alfred Adler yang mengungkapkan bahwa terjadinya gangguan jiwa disebabkan oleh tekanan dari perasaan rendah diri (infioryty complex) yang berlebih-lebihan. Sebab-sebab timbulnya rendah diri adalah kegagalan di dalam mencapai superioritas di dalam hidup. Kegagalan yang terus-menerus ini akan menyebabkan kecemasan dan ketegangan emosi. Dari berbagai pendapat mengenai penyebab terjadinya gangguan jiwa seperti yang dikemukakan diatas disimpulkan bahwa gangguan jiwa disebabkan oleh karena ketidak mampuan manusia untuk mengatasi konflik dalam diri, tidak terpenuhinya kebutuhan hidup, perasaan kurang diperhatikan (kurang dicintai) dan perasaan rendah diri. (Djamaludin dan Kartini, 2001).[2]

Pribadi yang termasuk jomblo psikis adalah jomblo diakibatkan sikap obsessive, traumatik terhadap sesuatu dan seterusnya, jomblo psikis bisa juga dapat terbentuk karena faktor tumbuh dari  keluarga yang kurang harmonis. Jomblo psikis dapat juga memuat tipe jomblo lain yaitu jomblo main-main. Jomblo main-main adalah seorang yang mengaku diri jomblo namun untuk mengisi hari-harinya, ia membangun hubungan tanpa status dengan lawan jenis satu atau lebih, atau bisa juga membangun hubungan lawan jenis kepada seorang yang sama atau berbeda-beda. Faktor jomblo main-main dapat juga disebabkan oleh gangguan psikis karena trauma atau disebabkan pengaruh pergaulan yang buruk atau trauma terhadap hubungannya dengan orang lain dimasa lampau. Rata-rata jomblo tipe seperti ini tidak mempunyai komitmen atau ikatan batin atau perasaan cinta yang kuat terhadap lawan jenis, semua hubungan yang ia jalin kepada orang lain adalah main-main atau tidak serius, namun memungkinkan terjalinya hubungan “main-main” tersebut tidak jarang menuai dampak sangat serius.

Surabaya-Sentuhan seniman di Surabaya sangat kurang, hal ini terbukti sedikitnya karya-karya seniman di Surabaya yang menghiasi wajah kota Surabaya. Kreativitas dari seniman dapat membuat kesan seni yang menghidupkan suasana dimana karya seni tersebut ditampilkan, serta kombinasi visual yang sesuai mempercantik wilayah sekaligus menjadi ciri suatu kota.



Jomblo Psikis: seorang yang tidak tidak punya kekasih (belum mempunyai pengalaman asmara dengan orang lain sama sekali) disebabkan oleh gangguan kejiwaan karena faktor tertentu. Sedangkan pengertian psikis sendiri adalah jiwa. Fisik dan psikis merupakan satu kesatuan yang seharusnya diselaraskan disetiap fungsinya.[1] Penyakit mental, disebut juga gangguan mental, penyakit jiwa, atau gangguan jiwa, adalah gangguan yang mengenai satu atau lebih fungsi mental. Penyakit mental adalah gangguan otak yang ditandai oleh terganggunya emosi, proses berpikir, perilaku, dan persepsi (penangkapan panca indera). Penyakit mental ini menimbulkan stress dan penderitaan bagi penderita (dan keluarganya). Penyakit mental dapat mengenai setiap orang, tanpa mengenal umur, ras, agama, maupun status sosial-ekonomi. Penyakit mental bukan disebabkan oleh kelemahan pribadi. Gangguan jiwa merupakan suatu penyakit yang disebabkan karena adanya kekacauan pikiran, persepsi dan tingkah laku di mana individu tidak mampu menyesuaikan diri dengan diri sendiri, orang lain, masyarakat, dan lingkungan. Pengertian seseorang tentang penyakit gangguan jiwa berasal dari apa yang diyakini sebagai faktor penyebabnya yang berhubungan dengan biopsikososial (Stuart & Sundeen, 1998). Salah satu upaya penting dalam penyembuhan dan pencegahan kekambuhan kembali adalah dengan adanya dukungan keluarga yang baik. Keluarga merupakan sumber bantuan terpenting bagi anggota keluarga yang sakit, keluarga sebagai sebuah lingkungan yang penting dari pasien, yang kemudian menjadi sumber dukungan sosial yang penting. Menurut Friedman (1998) dukungan sosial dapat melemahkan dampak stress dan secara langsung memperkokoh kesehatan jiwa individual dan keluarga, dukungan sosial merupakan strategi koping penting untuk dimiliki keluarga saat mengalami stress. Sedang strategi Coping sendiri  berasal dari kata “Cope“ yang berarti lawan, mengatasi menurut Sarafino (dalam Smet 1994). Dukungan sosial keluarga juga dapat berfungsi sebagai strategi preventif untuk mengurangi stress dan konsekwensi negatifnya. Penderita gangguan jiwa sering mendapat stigma dan diskriminasi yang lebih besar dari masyarakat di sekitarnya bahkan dalam beberapa kasus oleh keluarganya sendiri. Mereka sering mendapat perlakuan yang tidak manusiawi seperti perlakuan keras. Perlakuan ini disebabkan ketidaktahuan atau pengertian yang salah dari keluarga atau anggota masyarakat. Hal inilah yang biasanya menyebabkan penderita gangguan jiwa untuk sulit sembuh dan sering kambuh kembali (Stuart dan Laraia, 2001).[2] Studi Bank Dunia (World Bank) pada tahun 1995 di beberapa negara menunjukkan bahwa hari-hari produktif 'yang hilang atau Dissability Adjusted Life Years (DALY's) sebesar 8,1% dari Global Burden of Disease, disebabkan oleh masalah kesehatan jiwa. Angka ini lebih tinggi dari pada dampak yang disebabkan penyakit Tuberculosis(7,2%), Kanker(5,8%), Penyakit Jantung (4,4%) maupun Malaria (2,6%). Tingginya masalah tersebut menunjukkan bahwa masalah kesehatan jiwa merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang besar dibandingkan dengan masalah kesehatan lainnya yang ada dimasyarakat.[3] Gangguan jiwa atau mental illness adalah kesulitan yang harus dihadapi oleh seseorang karena hubungannya dengan orang lain, kesulitan karena persepsinya tentang kehidupan dan sikapnya terhadap dirinya sendiri-sendiri (Djamaludin, 2001). Gangguan jiwa adalah gangguan dalam cara berpikir (cognitive), kemauan (volition), emosi (affective), tindakan (psychomotor) (Yosep, 2007). Gangguan jiwa menurut Depkes RI (2000) adalah suatu perubahan pada fungsi jiwa yang menyebabkan adanya gangguan pada fungsi jiwa, yang menimbulkan penderitaan pada individu dan atau hambatan dalam melaksanakan peran sosial. Menurut Townsend (1996) mental illness adalah respon maladaptive[4] terhadap stressor dari lingkungan dalam atau luar ditunjukkan dengan pikiran, perasaan, dan tingkah laku yang tidak sesuai dengan norma lokal dan kultural dan mengganggu fungsi sosial, kerja, dan fisik individu.


[4] Perilaku mal-adaptif adalah perbuatan dari individu yang tidak mampu menyesuaikan diri atau beradaptasi dengan keadaan sekeliling secara wajar. Misalnya yang bersangkutan memperlihatkan ketakutan, kecurigaan (paraoid), gangguan menilai realitas, gangguan dalam fungsi sosial dan pekerjaan. Perilaku maladaptif ini sering meninbulkan konflik, pertengkaran, tindak kekerasan dan perilaku antisosial lainnya terhadap orang-orang di sekelilingnya (Dadang Aswari;2007 dalam Wawasan Digitalmedia 3 Oktober 2007).
Surabaya-Putat Jaya, siapa yang tidak tahu kawasan tersebut? kawasan dengan kesejarahan kelam dimana kawasan tersebut adalah eks lokalisasi Dolly-Jarak. Misi pemkot dalam penataan kawasan eks lokalisasi Surabaya, Kelurahan Sawahan tersebut bukan tanpa kesulitan, pelbagai upaya dilakukan Pemkot meliputi  alih profesi eks PSK-mucikari dan alih fungsi wisma. Pemkot juga menata kawasan tersebut dengan membagun Penanda berupa tulisan Putat Jaya itu dibangun di atas median jalan sebelum Jalan Girilaya dekat flyover Pasar Kembang. Tujuannya adalah mengubah penyebutan kawasan. Sebab, selama ini nama Kelurahan Putat Jaya kerap disebut dengan Gang Dolly. Tentu kalau menyebutkan Gang Dolly sudah sangat identik dengan prostitusi.

Beberapa penambahan pada Penanda serta flyover pada wilayah tersebut, memang mengubah wajah Putat Jaya, apalagi ditambah keindahan tanaman yang tepat berada dibawah flyover. Namun agaknya wajah Putat Jaya tidak sepenuhnya berubah, beberapa pemandangan pada wilayah tersebut tampak kumuh, khususnya disepajangang sungai yang berada dikawasan Putat Jaya.Pemandangan tersebut juga diperparah dengan adanya "pasar burung", dimana pedagang dan pembeli bertransasksi dan memakan badan jalan dan menimbulkan titik kemacetan. Pemkot harus benar-benar total merubah "wajah" kawasan tersebut agar tidak terkesan kumuh dan bebas macet dengan merelokasi pasar burung tersebut.


Surabaya-Ljubljana adalah adalah ibu kota negara Slovenia. Letaknya di bagian tengah. Pada tahun 2005, kota ini memiliki jumlah penduduk sebanyak 565.861 jiwa dan memiliki luas wilayah 275 km². Kota ini idirikan pada tahun 15 M. Di Ljubljana terdapat wilayah kota tua, dan seperti daerah-daerah di Eropa pada umumnya, wilayah tersebut bebas dari kendaraan bermotor. Peluang untuk menarik wisatawan turis asing telah diupayakan oleh Pemkot Ljubljana dengan memanfaatkan dan mengoptimalkan bangunan kuno sebagai tempat destinasi wisata yang dapat dinikmati keeksotikan bangunan-bangunan kuno yang sarat dengan sejarah. Beberapa sudut kota tua diantaranya dihias dengan pot-pot tanaman, monumen dan patung, sehingga pengunjung seolah berada hidup pada masa itu serta dapat belajar dari kesejarahan fungsi bangunan dalam wilayah tersebut. Beberapa cafe menggelar meja dan kursinya di jalanan kecil kota tua, dengan tujuan para turis dapat menghabiskan waktu bersantai sambil menikmati pemandangan sekitar dan makanan khas daerah setempat.

Penulis berharap, Pemkot Surabaya dapat belajar dari kota Ljubljana untuk dapat mengoptimalisasi potensi kota tua Surabaya, yaitu dengan membuat konsep serta mempercantik wilayah kota tua. Sehingga dengan demikian, kota tua dapat terpelihara dengan baik serta bermanfaat bagi masyarakat, baik segi ekonomi maupun edukasi. Apabila Pemkot membangun dan mengoptimalkan wisata kota tuanya, maka tidak mustahil wilayah tersebut dapat menjadi destinasi wisata alternatif kebanggaan Surabaya.





Menurut Jenis dan Alasan Jomblo
Penulis tidak menemukan refrensi empiris atau sumber ilmiah yang jelas mengenai jenis dan alasan jomblo, namun berdasarkan observasi penulis serta didapatkan juga dari pengalaman orang lain dan pengalaman pribadi penulis sendiri, maka diformulasikan oleh penulis alasan jomblo terdiri dari empat jenis. Keempat jenis jomblo tersebut yaitu, jomblo prinsip, jomblo psikis, jomblo keadaan fisik dan jomblo pengalaman hidup. Keempat jenis jomblo dijelaskan sebagai berikut, yaitu:

Jomblo Prinsip: Seseorang yang tidak tidak punya kekasih (belum mempunyai pengalaman asmara dengan orang lain sama sekali), hal ini disebabkan oleh karena memegang teguh prinsip yang diyakini untuk dapat menerima orang lain dalam kehidupannya. Sedangkan prinsip sendiri adalah asas (kebenaran yang menjadi pokok dasar berpikir, bertindak, dan sebagainya); dasar.[1] Atau prinsip adalah sebuah kebenaran yang mendasar atau proposisi yang berfungsi sebagai dasar bagi sistem kepercayaan atau perilaku atau rantai penalaran.[2] Pribadi yang termasuk joblo prinsip ialah jomblo karena faktor kepercayaan diri seperti minder atau sebaliknya, over percaya diri. Bentuk dari prinsip merupakan kepercayaan diri, kita semua memiliki kebutuhan untuk kepastian, dan kepercayaan diri adalah tanda lahiriah dari kepastian batin. Dengan memberikan kepercayaan orang lain, maka berarti memenuhi kebutuhan ini di dalamnya. Keyakinan dimulai dengan diri sendiri. Jika seseorang memiliki suara harga diri dan kepercayaan diri yang kuat, maka itu semua secara alami akan muncul pada diri orang tersebut lakukan. Namun keyakinan yang over dapat memunculkan sikap ataupun kesan arogansi. Jomblo dengan tipe seperti ini mudah menonjolkan diri sendiri, banyak bicara dan sulit untuk rendah hati bahkan hanya untuk memberikan pujian atau mengakui kelebihan orang lain. 

Demikian pula sebaliknya terjadi bagi jomblo prinsip karena minder, ia sangat yakin bahwa dirinya lebih banyak mempunyai kekurangan atau kelemahan dibanding orang lain, baik itu karena faktor fisik, ekonomi dan lain sebagainya. Jomblo karena minder lebih cenderung menutup diri, tidak banyak berbicara, sensitif terhadap perkataan dan perbuatan orang lain dan selalu menilai orang lain lebih daripadanya. Jomblo bertipe seperti ini tidak mempunyai kepercayaan diri yang teguh, sifatnya menyulitkan dirinya sendiri untuk membangun hubungan dengan orang lain yang lebih luas, namun disisi lain ia merasa "aman dan nyaman" karena ia tidak merasa "terancam atau terintimidasi" akibat pergaulan yang kebablasan.

Jomblo prinsip juga dapat memuat tipe jomblo selibat atau jomblo anugrah, yaitu seorang mendedikasikan hidupnya kepada sesuatu tujuan rohani sehingga ia dengan rela hati jomblo seumur hidup atau tidak membangun hubungan asmara bahkan tidak menikah dengan siapapun seumur hidupnya, atau dengan arti lain selibat adalah sebuah pilihan hidup yang bersumber dari suatu pandangan atau pemikiran tertentu yang memutuskan sang pribadi untuk memilih hidup tanpa menikah. Tipe jomblo seperti ini rata-rata dengan tekun dan taat melakukan ibadahnya serta mendedikasikan hidupnya kepada Tuhan dalam bentuk melayani sesama. Ia tidak memikirkan kepentingan diri sendiri, namun jutru ia memikirkan dan mendahulukan kepentingan orang lain.
Harapan untuk Kota Surabaya menjadi destinasi wisata sangatlah besar, sebab Pemkot gencar dalam menjadikan Ibu Kota Jawa Timur ini menjadi kota tujuan wisata. Dengan pelbagai potensi yang terdapat didalam kota, baik Pantai, Taman dan termasuk juga Sungai dapat dijadikan alternatif wisata bila ditangani secara serius oleh Pemkot Surabaya. Sebagai wujud kepedulian penulis terhadap konsep Surabaya menjadi kota wisata, terutama pada sungai, maka penulis membuat sketsa sungai seperti sungai Cheonggyecheon Korea namun dengan desain khas Surabaya dan Jawa Timur (Seperti Gambar Diatas). Dengan dieksplornya potensi sungai tersebut, maka wajah Kota Surabaya akan menjadi jauh lebih indah, baik untuk melepas kepenatan warga Surabaya, sekaligus para generasi muda dapat belajar mengenai kesejarahan Bangsa lewat dinding-dinding sungai.

Setiap beberapa jarak tertentu, dinding sungai mencerminkan bangunan khas suatu daerah di Indonesia, atau juga dapat beberapa patung yang menggambarkan peristiwa-peristiwa penting seperti 10 November. Beberapa wilayah sungai juga dapat dihiasi tanaman hias dan rerumputan, sehingga menampilkan kesan alami dan hijau disepanjang sungai dan desain modern minimalis saat berada di wilayah CBD atau sebaliknya. Meski letak sungai berada di kota, namun desain sungai dapat menampilkan suasana alam seperti di pegunungan yang membawa kesejukkan. Pedestrian way berada di sisi kanan dan kiri sungai, tujuannya jelas agar pemandangan tersebut dapat langsung dinikmati masyarakat.

Tentu penataan serta konsep harus matang, sehingga pengerjaan proyek tidak terkesan asal-asalan. Setidaknya Surabaya menjadi kota yang nyaman bagi masyarakat disemua kalangan, yang tidak hanya untuk kawasan komersil dengan dihiasi oleh hutan beton belaka. Bila Pemkot merealisasikan konsep ini maka tidak hanya menjadi wisata alternatif kebanggaan warga Surabaya saja, namun juga daerah-daerah di Jawa Timur dan menarik wisata manca negara. Berikut adalah Gambar Sungai Cheonggyecheon Korea





Surabaya- Jembatan Mayangkara adalah flyover yang terkenal di Surabaya, letaknya yang strategis, menjadikan jembatan atau flyover ini mudah dikenal. Beberapa bagian yang dibenahi oleh Pemkot Surabaya, menjadikan flyover atau Jembatan Mayangkara terlihat cantik. Pada dinding tiang penyangga Jembatan Mayangkara terdapat vertikal garden, dan terdapat taman diseputaran jembatan tersebut menambah kesan sejuk dan asri. Namun dibalik keindahan tersebut, terdapat juga sisi gelap dari Jembatan Mayangkara Surabaya, yaitu macet dan genangan air saat hujan. Memang simpul kemacetan di wilayah Jembatan Mayangkara  tidak dapat dielakkan, karena posisinya yang tepat berada pada persimpangan jalan. Namun upaya Pemkot Surabaya dalam membenahi kemacetan diseputaran wilayah tersebut, terus diupayakan sehingga simpul kemacetan diwilayah tersebut dapat diuraikan.

Perhatian selanjutnya adalah genangan air pada saat hujan turun, dimana genangan air tersebut sangat mengganggu pengendara dan pejalan kaki. Takayal daerah tersebut juga terkadang rawan terjadi kecelakaan, serta bahaya baggi pejalan kaki. Terutama pada titik pada gambar dibawah sebagai berikut, dimana terdapat genangan air diseputaran jalan tersebut ketika hujan


Penulis memperhatikan gejala tersebut dikarenakan tidak berfungsinya drainase, baik pada sisi Jembatan Mayangkara maupun sisi rel Kereta Api. Normalisasi selokan di sepuraran Jembatan Mayangkara  sangat penting, agar jangan air hujan menggenang di jalan raya pada saat diguyur air hujan, oleh karena itu Pemkot Surabaya harus segera memberi deck drain  serta membenahi drainase atau selokan di kedua sisi jalan, sehingga baik saat terjadinya hujan sekalipun, air tidak lagi menggenangi wilayah tersebut. Penulis juga mengamati di sisi bawah Jembatan Mayangkara terdapat "drainase" yang membahayakan para pengendara motor maupun sepeda, seperti pada gambar dibawah yang terdapat pada lingkaran merah.


Mengingat fungsinya sebagai "drainase" sangat penting, namun keselamatan pengguna jalan raya juga  penting. Penulis menyarankan agar Pemkot sesegera membuat deck drain serta pembuatan selokan di kedua sisi jalan, supaya pengendara motor maupun sepeda tidak was-was saat melintas sekaligus terhindar dari genangan air waktu hujan saat melintas di bawah Jembatan Mayangkara. Berikut adalah gambar dari deck drain



Oleh karena itu Pemkot harus sesegera totalitas dalam membenahi fungsi drainase sekaligus mempercantik Jembatan Mayangkara agar menjadi nyaman seutuhnya.