Revolusi Halte Surabaya (Part II)



Penyematan Teknologi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia online, pengertian teknologi yang Pertama adalah metode ilmiah untuk mencapai tujuan praktis; ilmu pengetahuan terapan; Kedua adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia. Pandangan Carl Micham yang mengembangkan teori Mumford menyatakan,  alat teknologi dapat dimasukkan kedalam spektrum artefak manusiawi.
Memasuki abad 21 semuanya serba komputerisasi, termasuk penyematan teknologi pada halte. Meski hanya sebuah halte, namun keberadaanya tidak boleh diabaikan begitu saja, yaitu hanya sebatas membangunnya tanpa menyertakan teknologi didalamnya, apalagi notabenya masyarakat di kota-kota besar membutuhkan kepastian waktu yang real time, oleh karena itu adanya teknologi telah menjadi kebutuhan bagi para calon penumpang.

Informatif 
Setiap halte dilengkapi dengan papan pengumuman digital, dimana pada papan digital tersebut memberikan informasi yang realtime. Sistem pemrosesan data yang tidak boleh ditunda karena alasan waktu, sehingga papan pengumuman digital menjadi petunjuk yang benar-benar efektif serta informatif bagi calon penumpang, baik rute, jadwal keberangkatan, lokasi transportasi dst. Papan pengumuman digital tidak hanya disematkan pada halte saja, namun juga dapat disematkan kepada alat transportasi, sehingga memberikan informasi bagi penumpang untuk mengetahui posisinya.

Beberapa halte bus besar menyematkan suara peringatan atau suara pemberitahuan, pertama sirine untuk ancaman terjadinya kebakaran dan yang kedua adalah suara pemberitahuan saat kedatangan alat transportasi. Selayaknya seperti bioskp dan bandara yang terdapat suara untuk memberitahukan caalon penumpang, dengan demikian penumpang tidak melewatkan waktunya dalam menggunakan moda transportasi.


Hemat
Kehematan  menjadi tujuan prioritas dalam penggunaan teknologi, sehingga halte dapat memanfaatkan efesiensi energi yang efektif dan ramah lingkungan. Penggunaan panel surya pada atap halte akan menjadi sumber daya listrik bagi halte itu sendiri, disamping itu juga dapat menjadi penyedia listrik bagi bus bertenaga listrik.


Penyematan teknologi pada halte meminimalisir pemborosan dalam penggunaan energi listrik, seperti yang diaplikasikan pada bola lampu, diamana sensor dapat mendeteksi keberadaan pengunjung didalam halte. Apabila calon penumpang didalam halte, maka lampu halte akan semakin terang, dan apabila tidak ada calon penumpang lampu secara otomatis redup.  Beberapa aplikasi teknologi juga disematkan di beberapa halte besar yang tertutup, yaitu pintu otomatis, dimana pada pintu tersebut dilengkapi dengan sensor agar pintu dapat otomatis terbuka apabila calon penumpang lewat. Juga dibeberapa halte besar menerapkan kartu seperti "e-money atau e-toll"  untuk akses calon penumpang kedalam kendaraan transportasi.


Selanjutnya adalah disetiap halte terdapat space iklan seperti video tron, namun dengan ukuran yang lebih kecil. Tujuannya adalah selain halte digunakan sebagai ruang tunggu bagi calon penumpang, halte juga dapat berfungsi sebagai media iklan. Melalui media iklan tersebut, maka pemkot mendapatkan  pemasukkan dana.

Pada halte-halte besar atau tertentu, terdapat sedikit space untuk lahan parkir sepeda serta kendaraan, baik itu kendaraan bermotor, maupun kendaraan mobil. Selain menambah rasa kenyamanan masyarakat dalam menggunakan moda transportasi, adanya tempat parkir juga dapat menjadi sumber pemasukan bagi Pemkot.

0 komentar:

Posting Komentar