Orang dengan tumor otak mungkin mengalami gejala atau tanda-tanda berikut. Kadang-kadang, orang dengan tumor otak tidak menunjukkan gejala-gejala tersebut. Atau, gejala-gejala ini dapat disebabkan oleh kondisi medis yang bukan merupakan tumor otak.

Gejala tumor otak terdapat gejala umum atau khusus. Gejala umum disebabkan oleh tekanan dari tumor pada otak atau sumsum tulang belakang. Gejala khusus disebabkan ketika bagian tertentu dari otak tidak bekerja secara normal karena tumor. Bagi banyak orang dengan tumor otak, mereka didiagnosis ketika mereka pergi ke dokter setelah mengalami masalah, seperti sakit kepala atau perubahan lain.

Gejala umum meliputi:

Sakit kepala, yang mungkin parah dan mungkin Kejang memburuk pada aktivitas atau di pagi hari
. Kejang motorik, juga disebut kejang, adalah gerakan tak terkendali tiba-tiba pada otot seseorang. Orang mungkin mengalami berbagai jenis kejang, termasuk myclonic dan tonik-klonik (grand mal). Obat-obatan tertentu dapat membantu mencegah atau mengendalikan gejala tersebut. Perbedaan antara jenis kejang dapat ditemukan di bawah:

1. Myclonic

  •     Kedutan pada otot tunggal atau ganda, tersentak, kejang

2. Tonik klonik-(Grand Mal)

  • Kehilangan nada kesadaran dan  tubuh, diikuti oleh kedutan dan  kontraksi otot
  • Hilangnya kontrol fungsi tubuh
  • Mungkin periode singkat 30 detik  tidak bernapas  dan seseorang bisa berubah warna kebiruan
  • Setelah kejang seseorang mungkin mengantuk dan mengalami sakit kepala, kebingungan, kelemahan, mati rasa, dan nyeri otot.

3. Sensor

  • Perubahan sensasi atau perasaan, penglihatan, bau, dan atau pendengaran tanpa kehilangan kesadaran

4. Parsial kompleks

  • Dapat menyebabkan hilangnya kesadaran atau hilangnya  kesadaran sebagian atau total
  • Mungkin berhubungan dengan gerakan tubuh berulang-ulang, gerakan yang tidak disengaja, seperti berkedut

5. Kepribadian atau  perubahan memori
6. Mual atau muntah
7. Kelelahan

Gejala yang mungkin khusus untuk lokasi tumor meliputi:

1. Tekanan atau sakit kepala di dekat tumor
2. Kehilangan keseimbangan dan kesulitan melakukan gerakan motorik halus dihubungkan dengan
    tumor di otak kecil.
3. Perubahan dalam penilaian, termasuk kehilangan inisiatif, kelesuan, dan kelemahan otot atau
    kelumpuhan dikaitkan dengan tumor di lobus frontal otak besar.
4. Hilangnya penglihatan sebagian atau lengkap  disebabkan oleh tumor di lobus oksipital atau lobus
    temporal dari otak besar.
5. Perubahan dalam perkataan, pendengaran, memori, atau keadaan emosional, seperti agresivitas dan
    masalah pemahaman atau berkata-kata  dapat berkembang dari tumor di frontal
     dan lobus temporal otak.
6. Perubahan pandangan dari sentuhan atau tekanan, lengan atau kelemahan kaki pada satu sisi tubuh,
    atau kebingungan dengan sisi kiri dan kanan tubuh terkait dengan tumor frontal lobus
    parietalis dari otak besar.
7. Ketidakmampuan untuk melihat ke atas bisa disebabkan oleh tumor kelenjar pineal.
8. Laktasi, yang merupakan sekresi ASI dan periode menstruasi berubah pada wanita, dan pertumbuhan
   di tangan dan kaki pada orang dewasa berhubungan dengan tumor hipofisis.
9. Kesulitan menelan, kelemahan wajah atau mati rasa, atau penglihatan ganda merupakan gejala tumor
   di batang otak.
10. Perubahan pandangan, termasuk hilangnya bagian dari pandangan atau penglihatan ganda dapat dari
      tumor di lobus temporal, lobus oksipital, atau batang otak.


Jika tumor otak didiagnosis, menghilangkan gejala tetap merupakan bagian penting dari perawatan dan pengobatan. Ini juga dapat disebut manajemen gejala, perawatan paliatif, atau perawatan suportif. Pastikan untuk berbicara dengan tim perawatan kesehatan Anda tentang gejala yang Anda alami, termasuk gejala baru atau perubahan gejala.

Sorce: http://www.cancer.net/

Surabaya- Berlokasi di Jl. Bulak Cumpat Nomor 1 Surabaya, pembangunan SIB dimulai sejak tahun 2009 dan selesai pada Desember 2012. Proyek sentra ikan yang berada di wilayah Kelurahan Kedung Cowek, Kecamatan Bulak ini menghabiskan dana APBD senilai Rp 20.960.320.666. Sentra Ikan Bulak  (SIB) berdiri di atas lahan seluas 4.573 m2 dengan luas bangunan 5.428 m2, terdiri dari dua lantai yang memiliki total 212 kios. Pada tahun 2012 menunjukkan antusiasme pedagang dalam menepati semua kios-kios, namun seputaran tahun 2013 aktivitas jual beli mulai berkurang dan pada tahun 2014 tidak ada sama sekali aktivitas jual beli di SIB.

Kondisi SIB hingga tahun 2015 pada saat berita ini disampaikan, kondisinya terbengkalai, tidak ada penjual disana dan sepi, dampaknya adalah para pedagang lebih memilih berjualan di  bahu jalan yang nantinya menimbulkan kemacetan. Oleh karena itu Penulis berharap langkah strategis Pemkot dalam membuat SIB dalam memfasilitasi warga Surabaya harus ditinjau dan diupayakan semaksimal mungkin agar SIB tidak menjadi sia-sia.  Berikut kondisi terbaru wilayah SIB






Surabaya- Bilamana dilihat dari segi pembangunan fisik, beberapa wilayah di Surabaya menunjukkan geliatnya yang masif, terutama pembangunan di wilayah Surabaya Barat dan Surabaya Timur. Namun potensi wilayah yang tidak kalah menggiurkan yaitu Surabaya Utara, melihat potensi tersebut maka dibentuklah BPWS (Badan Pengembangan Wilayah Surabaya Madura), Badan Pelaksana BPWS (Bapel BPWS), sesuai dengan amanah Perpres 27 Tahun 2008 diatas, memiliki tugas dan fungsi untuk melaksanakan pengelolaan, pembangunan dan fasilitasi percepatan kegiatan pembangunan wilayah Suramadu. Peraturan Presiden Nomor 23 Tahun 2009 tentang Pembentukan Badan Pengembangan Wilayah Surabaya-Madura (BPWS)  untuk lebih mendukung peningkatan kinerja BPWS didalam pelaksanaan tugas dan fungsinya sebagaimana termaksud didalam peraturan perundangan tersebut diatas. Pengelolaan dan pembangunan infrastruktur wilayah yang dilaksanakan Bapel BPWS dilaksanakan di 3 (tiga) kawasan, yaitu Kawasan Kaki Jembatan Sisi (KKJS) Surabaya (600 Ha), Kawasan Kaki Jembatan Sisi (KKJS) Madura (600 Ha) dan kawasan khusus di Utara Pulau Madura (600 Ha). Kawasan Kaki Jembatan Sisi Surabaya (KKJSS) dan Kawasan Kaki Jembatan Sisi Madura (KKJSM) dikembangkan untuk mendorong perkembangan ekonomi, sedangkan kawasan khusus di Utara Pulau Madura untuk pengembangan kawasan Pelabuhan Peti Kemas.

BPWS merupakan badan untuk percepatan pertumbuhan Pengelolaan dan pembangunan infrastruktur wilayah Suramadu terkesan melambat, apabila dirunut mulai pembukaan atau pengoprasian yang diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 10 Juni 2009, telah 6 tahun berlalu dan nyaris tidak ada perceptan pertumbuhan  padahal BPWS memiliki tugas dan fungsi untuk melaksanakan pengelolaan, pembangunan dan fasilitasi percepatan kegiatan pembangunan wilayah Suramadu.  Diwilayah Surabaya Utara pertumbuhan bangunan fisik seperti CBD (central business district ) tidak begitu signifikan seperti halnya geliat pertumbuhan wilayah Surabaya Barat dan Surabaya Timur yang dampaknya langsung dirasakan oleh warga Surabaya. Ironi bahwa infrastruktur jalan yang baik tidak diimbangi dengan pertumbuhan fisik yang ada, sehingga daerah atau wilayah tersebut belum terdapat perkembangan berarti, padahal sudah terbentuk BPWS . Jika dilihat dari letak Surabaya Utara, maka sangat strategis, tidak hanya itu, potensi sangat besar dapat ditemukan oleh Pemkot Surabaya apabila dikelola dengan sangat baik dan profesional. Berikut adalah rendering dari BPWS mulai dari pemukiman, CBD hingga rest area


























Oleh karena itu Penulis berharap Pemkot Surabaya harus berupaya dalam percepatan wilayah Suramadu dengan cara berkoordinasi baik dengan BPWS maupun Pemerintah Pusat, supaya roda ekonomi diwilayah Surabaya Utara semakin baik seperti halnya pada wilayah Surabaya Barat dan Timur, sehingga tidak berhenti sekedar wacana saja. Berikut situasi Suramadu dari mulai peresmian hingga sekarang














Surabaya- Surabaya sebagai salah satu kota besar di Indonesia, semakin digemari oleh para investor. Terbukti pertumbuhan ekonomi investasi di Surabaya sekain meningkat di beberapa wilayah, seperti yang terdapat di Surabaya Barat. Tidak hanya itu, dahulu Surabaya timur yang terkesan kumuh dengan bangunan berhimpitan, kini wajah Surabaya Timur benar-benar berubah seratus delapan puluh derajat, pembangunan property di Surabaya Timur mulai menggeliat. Kini pertumbuhan property di Surabaya Barat kian bersaing dengan pertumbuhan property di Surabaya Timur, antara kedua grup raksasa property seperti Pakuwon (Surabaya Timur) dan Surabaya Barat (Ciputra). Pada wilayah Surabaya Timur, selain dekat dengan Kenjeran Park, juga akan dibangun Jembatan yang dikerjakan oleh PT Hutama Karya dipercaya untuk menggarap jembatan sepanjang 780 m, membuat wilayah Surabaya Timur semakin lebih mempesona dan menggiurkan bagi pengembang. Ditambah lagi Pembangunan Surabaya Timur kian menunjukkan taringnya dikancah property, suasana  pada wilayah tersebut menawarkan view bagai "Kota Mandiri " atau "Kota Baru" yang menjadi warna tersendiri di atmosphere Surabaya.
Penulis berharap pertumbuhan pembangunan property harus bersinergy dengan Pemkot Surabaya, karena itu Blueprint dalam peta rencana pembangunan harus matang dan teruji, tujuannya adalah kesaling ketergantungan maupun kerjasama dalam menata kota antara swasta dan Pemkot Surabaya lebih terarah dan bermanfaat bagi masyarakat, tidak hanya bagi daerah tertentu, namun bagi warga Surabaya pada umumnya.