Tema jomblo tidak akan pernah lekang oleh perubahan
zaman, tiap generasi serta manusia dipelbagai belahan dunia pernah
mengalaminya. Sebagaimana adanya manusia saling mencintai, jomblo dapat menjadi
kemungkinan dari gagalnya hubungan cinta. Selama dunia ini masih ada, kisah mengenai cinta tidak mati, maka
demikian juga kisah mengenai jomblo juga takkan pernah mati. Kitab jomblo ini ditujukan bagi
pribadi-pribadi atau manusia jomblo, disemua kalangan dan disemua kasta ekonomi.
Penulis tergerak menulis kitab ini karena dilatarbelakangi oleh keprihatinan penulis terhadap kaum jomblo, dimana kaum jomblo menjalani hidup tanpa arah dan salah arah setelah mereka putus cinta. Mereka secara masif sharing masalah pribadi ke media sosial tentang kemarahannya, mengenai gejolak perasaan dan emosinya, terhadap orang yang pernah mengisi dunianya. Mereka tidak lagi sadar akan akibat yang ditimbulkan dari perbuatan mereka, karena mereka hanya mengedepankan emosi serta ego pribadi.
Penulis tergerak menulis kitab ini karena dilatarbelakangi oleh keprihatinan penulis terhadap kaum jomblo, dimana kaum jomblo menjalani hidup tanpa arah dan salah arah setelah mereka putus cinta. Mereka secara masif sharing masalah pribadi ke media sosial tentang kemarahannya, mengenai gejolak perasaan dan emosinya, terhadap orang yang pernah mengisi dunianya. Mereka tidak lagi sadar akan akibat yang ditimbulkan dari perbuatan mereka, karena mereka hanya mengedepankan emosi serta ego pribadi.
Tujuan penulisan dimaksudkan, bukan supaya pembaca diberi arahan untuk
hidup menjomblo seumur hidup, namun supaya pribadi jomblo jangan mengalami
kehilangan harapan dan putus asa dalam menjalani kehidupan, melalui kitab ini penulis
mengingatkan selalu ada harapan bagi mereka yang mau berusaha, seperti ada yang
tertulis “Pengharapan itu adalah sauh yang kuat” yang artinya meski harapan itu
tak terlihat namun mempunyai dampak yang luarbiasa bagi manusia, pengharapan yang
benar itu ialah kepada Tuhan saja, karena hanya kepada Dia sajalah pengharapan
anda tidak akan pernah menjadi sia-sia, bagi mereka yang mau percaya dan berusaha. Namun dalam mengisi pengharapan
tersebut sebagai pribadi jomblo, selain berdoa juga ada usaha yang harus dilakukan dalam membebaskan diri dari beratnya kegalauan, tepat apabila pribadi jomblo membaca dan
merenungkan isi kitab ini. Supaya pribadi jomblo tidak menghancurkan masa depan
atau bahkan hidupnya hanya karena putus cinta serta semangatnya kembali dalam menjalani hidup lebih dari sebelumnya. Batasan pembahasan dari
kitab ini ditujukan terlebih kepada anak muda namun tidak menutup kemungkinan
orang dewasa yang sekarang dalam status jomblo.
Kitab jomblo tidak ditujukan
bagi anak-anak yang belum cukup usia, namun kitab jomblo hanya untuk mereka
yang mempunyai jiwa bertanggung jawab serta siap dalam membangun rumahtangga.
Penulis juga tidak menyinggung atau membahas sama sekali seorang yang pernah
mengalami kegagalan berumahtangga, atau yang disebut duda atau janda. Jauh
dilubuk hati yang paling dalam, penulis merindukan bahwa adanya kitab ini
menjadi manfaat yang membangun pembaca dalam pola pikir dan bertindak.
0 komentar:
Posting Komentar